Winter Hearts -Part 1- First Meeting

26 Januari 2014 by yurimyblog 26 Komentar

Annyeong, winter hearts datang membawa part pertamanya bersama yuri dan beberapa member EXO. sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada seluruh pembaca yang sudah setia memberikan komentarnya, yang belum ngasih komentar dikasih yaa, jangan biarkan saya menderita karena kalian tidak meninggalkan komentar.

oke, rilis part 1 segera meluncur. siapkan popcornnya, warning! yang gak suka exoyul, gak usah baca! ini temanya friendship dan romance, sad juga ada, jadi sebenernya yang suka yuri bisa gampang bacanya *abaikan.

Happy reading, jangan lupa kalau saya ini adalah putri typo Indonesia.

Yuri menggeliat kesana kemari, tubuhnya berkeringat. Perlahan ia buka kelopak matanya, menatap sekeliling yang masih terlalu gelap. Ia pungut ponselnya yang terletak di nakas ranjangnya, segera ia intip tanggal dan jam yang tertera disana. Masih pukul setengah lima pagi dan tanggal menunjukan tepat pada angka 26 Januari, Yuri mendesah panjang kemudian mengucek matanya beberapa kali, ini tanggal yang paling ia benci.

Yuri menegakkan tubuhnya dengan malas, berjalan mendekati tombol lampu dan menyalakannya. Seohyun, Yoona, Victoria, Lena dan Yesol masih menikmati istirahat malam mereka. Yuri kembali mendesah. Berjalan menuju lemari kecilnya dan mengeluarkan beberapa benda yang terbuat dari kain dan wol. Salah satunya adalah handuk yang kini ia slempangkan di bahu kanannya. Ia semakin kepanasan.

Tak mau ambil pusing, Yuri mengambil langkah lebar meninggalkan kamar Bersiap menyiram tubuhnya dengan air dingin yang takkan membuatnya kegerahan. Keluar dari kamar asramanya yang sudah semakin panas.

“selamat datang, musim panas”

–

–

Yuri bergumam pelan sambil mengorek-orek isi tasnya. Setelah dirasa semuanya lengkap ia menyandarkan tubuhnya kebantalan sofa, mengeluarkan ipodnya lalu menancapkan dua buah earphone ke masing masing telinganya. Yuri menatap kesebelah kanannya, masih tersisa beberapa menit sampai ia benar-benar meninggalkan bandara Incheon. Pasalnya, sekolahnya tengah mengadakan study touruntuk kelas 10 dan 11 yang bagi Yuri mungkin lebih tepat sebagai rekreasi karena mereka akan pergi ke pulau Nami, bukan tempat tempat pendidikan seperti museum atau sarana pendidikan lainnya.

Yuri melirik dua bangku yang tersisa disebelahnya, siapa teman sebangkunya ia juga tidak tahu. Selepas mandi ia langsung pergi ke gedung aula yang masih sangat sepi, kemudian menerima tiket dari Jung songsaenim dan membawanya duduk kemari, semoga saja Yoona, Seohyun atau mungkin Victoria bisa menemaninya disini, ia tidak berharap lebih pada Lena dan Yesol, dua gadis itu benar-benar sinis dan cerewet. Ia tidak akan betah walau hanya duduk tanpa bicara dengan mereka.

Yuri masih mendengarkan musik di ipodnya ketika pesawat sudah siap lepas landas, segerumbul pria tiba-tiba datang dan menghampirinya. Dua diantaranya bahkan duduk disebelah Yuri, yang lainnya menempati bangku depan dan bangku disampingnya. Yuri mendelik seketika, siapa pria-pria ini.

Buru-buru Yuri merogoh isi tas mininya, mengeluarkan selembar tiket dan membacanya. Benar, ia tidak salah, ini tiket yang diberikan Jung Songsanim, dan menurut seminar kemarin pesawat ini juga yang akan ia gunakan, namun dimana ia sekarang? maksudnya, bersama siapa ia sekarang?

“wah, chingu-ya, lihat! aku duduk bersama Yuri sunbae!”pekik seorang pria disebelah Yuri. Yuri mengerutkan keningnya, darimana pria-pria ini mengenalnya. Yuri sebenarnya juga tampak familiar dengan wajah mereka, hanya saja, ia lupa dimana ia pernah bertemu dengan pria pria ini.

Yuri menarik tasnya dan meletakkannya di depan dada, seolah menjadi benteng kalau pria-pria ini melakukan serangan terhadapnya. “ini pesawat untuk sekolah Jenju, kalian tidak boleh disini pria-pria nakal!” pekik Yuri. Pria disebelah Yuri mengerutkan keningnya, kemudian terkekeh kegelian.

Yuri juga semakin bingung, terlebih saat menemukan name tag didada pria disebelahnya. Name tag yang sama dengannya, name tag milik Jenju High School tempatnya bersekolah. Perlahan Yuri menurunkan tasnya, wajahnya mulai melunak.

“ah, noona” pria disebelah Yuri itu berusaha menjelaskan, namun dengan cepat Yuri segera memotongnya.

“kau tidak punya hak untuk memanggilku noona”

“dan seharusnya kalian tidak duduk disini”

Pria disebelah Yuri itu menganga lebar. Yuri melirik namanya sekilas, Park Chanyeol. Ah! dia ini anggota tim basket yang sering dibicarakan teman-temannya. Yuri bahkan tak yakin pria ini benar-benar Chanyeol saat wajahnya memasang tampang bodoh seperti itu. Oke, Yuri merasa semua orang tampak sangat bodoh disini, bukan hanya Chanyeol, tapi teman-teman Chanyeol yang kini ikut menganga lebar, mungkin juga termasuk dirinya.

“tsk! sunbaenim, sebenarnya kau yang salah disini” seorang pria, mungil dan imut tiba-tiba berseru keras. Yuri menatapnya tidak percaya. “ini bangku untuk murid kelas 10, bangku sunbae seharusnya ada disana” ujar pria itu sambil menunjuk kearah kirinya, lebih tepatnya jauh dihadapan Yuri. Yuri meneguk ludah, memicingkan matanya dan membaca nama pria itu.

Byun Baekhyun. Seimut orangnya.

Yuri menganggukkan kepalanya beberapa kali lalu terdiam.

Lama suasana berubah hening, Yuri kembali merogoh isi tasnya. Mengeluarkan plastik berisi rumput laut yang ia beli di supermarket sekolahnya. Semua orang mengerutkan keningnya, termasuk Baekhyun yang sadar kalau Yuri menyodorkan makanan itu untuknya, bukan untuk yang lain.

Baekhyun masih terdiam ketika Yuri mulai memutar muar plastik itu, kesal karena Baekhyun tak merespon, Yuripun bangkit. Menarik tangan Baekhyun dan memaksa pria itu untuk menerima plastiknya.

“gwenchana, terimalah, ini sebagai permintaan maafku dan permintaan izinku” kata Yuri. Pria disebelah Baekhyun dengan name tag Tao mengernyit bingung.

“izin?” sahutnya, Yuri mengendikan bahunya.

“aku tak tahu kenapa aku meminta izin padamu dan memberikan rumput laut berharga itu untukmu, namun sepertinya kau satu-satunya orang yang tidak menyukaiku disini, benar ‘kan?”

Tao bertepuk tangan senang, wajahnya terlihat kagum. “Heol! daebak! kau mati, byun baekhyun” ujarnya. Bekhyun mendesah lalu memalingkan wajahnya.

“ck, sunbae tahu apa tentangku?”

Yuri kembali mengendikan bahunya, ia tersenyum simpul. “molla, hatiku yang berbicara”

dan setelah itu keras suara tepuk tangan mengganggu gendang telinga Yuri. Gadis itu memilih kembali memakai earphonenya dan membiarkan matanya terpejam sebelum akhirnya Nami benar-benar terlihat diujung matanya.

Chanyeol melirik teman temannya, Sehun, Kris, Luhan, Tao, Baekhyun dan Jong In. Semuanya menatapnya tanpa minat.

“silahkan kembali lagi ke bangku kalian, teman-teman”

-TBC-

annyeong, komentarnya mana?????

silahkan beri komentar kalian, terus saya jadi semangat deh,#plakk

okelah, maaf kalo part ini bener bener pendek banget, aku sebenernya mau manjangin tapi karena ada suatu hal aku baru bisa post segini. mendingkan daripada aku gak post sama sekali, sekali lagi miaaaaan. komentar ditunggu, ati ati lo siders, gak dapet pw lo nanti.. hhihihihihhihihi, keep RCL