Dark Place Part 2~Ice Princess Is Gone

28 September 2013 by yurimyblog 46 Komentar

Anyeeeooooooonggggg!!!! saya balikkkk yeaay!!!!

maaf bagi yang sudah menunggu saya sangat lama, dan terima kasih yang sudh mengikuti blog ini dari awallll.

saya menghilang bukan untuk selama lamanya #etjieeeh sebenernya saya itu punya banyak draft, tapi bingung mana yang mau diseselesain, jadi saya selesain dark place dulu deeeeh :3 oh ya, ada yang punya blog blog kyuri gitu gaak? kalo punya minta link dong, soalnya ff kyuri menipis banget, banyakan minyul dan exoyul. ya saya memang suka, tapi kan bagus kyuri #plaak

aaah sudahlah dari pada dengerin saya curcol mending baca sajaaa. ths is itt Dark Place~Ice princess is gone 😀 jangan lupa keep RCL

“tembak!”

Yuri melepaskan anak panahnya yang sangat cepat meluncur dengan mulus namun sayang tak menancap tepay di sasaran. Yuri kembali berdecak lalu menjatuhkan panahnya malas, ia menghempaskan tubuhnya diatas kursi taman yang membuatnya meringis kesakitan karena sadar kursi itu tak seempuk ranjang kamarnya.

“menyerah lagi? Bangun, kau harus bisa menyelamatkan kerajaan ini yang mulia”, Kyuhyun menarik paksa lengan Yuri yang terasa sangat berat. Entah karena tubuh Yuri memang berat atau gadis bandel itu sengaja menahan tubuhnya.

“sampai sekranag tak ada bahaya oppa, kita bisa berlatih kapan-kapan”

“jangan selalu terjaga pada keadaan, kau tak ingat kalau semalam voulter sudah kembali?”

Yuri diam sejenak, tampak berfikir “eh, bukankah kau bilang voulter itu bayangan? Tidak mungkin mereka mati kalau aku tembak dengan panah, dasar pabo!”

“tapi mereka bisa mendendalikan pikiran manusia untuk membunuhmu, camkan itu! Cepat belajar lagi!”

Yuri tersenyum sinis lalu menggelengkan kepalanya malas sambil memungut kembali panahnya “huh, yayayayaya membunuh”, gumamnya pelan dan mulai mengangkat panahnya. Bersiap berlatih lagi sebelum Kyuhyun kembali mengomelinya.

“Kyuhyun-ah, dan nona Lee. Cepat kembali ke istana, kita harus membicarakan sesuatu”. suara Changmin sukses menghentikan Yuri yang baru saja akan memanah. Sontak membuat gadis itu mengernyit bingung dan menatap Kyuhyun dan Changmin bergantian. Merasa putri sepertinya kurang paham, Kyuhyun pun menenggokkan kepalanya kearah istana sebagai isyarat untuk Yuri masuk. Dan untung sekali putri yang dikenal agak lambat itu menangkap isyarat Kyuhyun. Sebelum akhirnya ia pergi, dengusan keras terdengar darinya.

“ada apa Changmin-ah?”, tanya Kyuhyun yang berjalan beriringan dengan Changmin. Namja yang ditanya hanya diam lalu mengendikkan bahunya.

“molla, sepertinya Donghae hyung dan Yunho hyung ingin membicarakan sesuatu”, Changmin menghela nafas panjang sebelum akhirnya melanjutkan kata-kata nya “tentang voulter mungkin, padahal aku sudah kesal sekali mendengar namanya”

Kyuhyun memukul punggung Changmin pelan. Ikut merasa kesal dengan sahabatnya “jangan selalu bahas tentang kematian Taeyeon noona, kau tahu? Noona bisa sangat marah saat tahu kau selalu mengungkit kematiannya, akupun sama sepertimu. Aku juga tak kalah kaget apalagi setelah tahu yang membunuh Tae noona adalah salah satu orang yang dikendalikan voulter, biarkan noona tenang”, Changmin tersenyum masam sambil menganggukkan kepalanya. Ya, walau ia tak begitu mengingat bagaimana noona nya meninggal karena itu sudah terjadi 15 tahun yang lalu tapi ia tetap merindukan noona nya sebagai Shim Taeyeon muda berumur 8 tahun. Changmin yakin, jika Taeyeon masih hidup, ia akan menjadi gadis yang sangat cantik.

“akan kubiarkan ia tenang disana”

Yuri meletakkan panahnya dibawah kursi kayu yang ia duduki dalam ruang bawah tanah. Disana sudah ada Donghae, Victoria, Yunho, Sungmin, Junsu, Leeteuk dan Jaejoong. Yang lain mungkin masih dalam perjalanan menuju kemari mengingat ruang bawah tanah yang letaknya lumayan jauh dari kamar anggota kerajaan.

“Dimana Kyuhyun dan Changmin?”, tanya Jaejoong saat melihat Yuri hanya datang sendirian.

“eh? Oppa bertanya padaku?”, Yuri menunjuk dirinya sendiri. Sementara Jaejoong hanya mengangguk tanpa minat. Merasa heran kenapa susah sekali membuat putri kerajaan itu lebih sedikit tanggap dari biasanya. Dan menurut cerita yang ia dengar dari Donghae dan Victoria memang sangat susah membuat tingkat ketanggapan Yuri bertambah, walau sangat sedikit.

“mungkin.. mereka masih perjalanan kemari, nah itu mereka”. Yuri menunjuk Changmin dan Kyuhyun yang baru masuk. Diikuti member AV lainnya yang baru datang. Termasuk Jessica Jung yang datang masih menggunakan piama dan rambut yang diroll sebagian.

“Jessica?”, Donghae sengaja menggantungkan kalimatnya begitu melihat anggota yeoja satu satunya di AV yang dikenal paling dingin itu.

“nae?”, Jessica menunjuk dirinya dengan malas sambil mengucek ucek matanya beberapa kali. “hehehehe, Yesung oppa baru saja membangunkanku”

Donghae hanya menggelengkan kepalanya, merasa takzim pada Jessica. Sesaat ia kembali tegang saat mengingat kalau ialah tujuan orang orang diruangan inilah datang.

“baiklah, mari kita mulai kenapa aku mengundang kalian semua kesini”, Donghae menarik napas panjang sambil menatap satu persatu tamunya. Jantungnya berdegup kencang sekarang. Ia hanya merasa kurang siap dalam situasi seperti ini. Terlebih tak semua orang tahu kalau voulter sudah kembali. Hanya para orang orang istana dan mungkin orang orang diluar istana yang sudah menemukan kejanggalan kembalinya voulter.

“kufikir kalian paham siapa itu voulter kan? Sangat sulit untuk membasmi mereka apalai dengan tangan kita sendiri, cenayang dimanapun juga menyerah jika dikaitkan dengan voulter, karena yang bisa melenyapkannya hanya kang han jin”

“ehm, mianhae oppa, suaramu sangat pelan. Aku dan Kyuhyun oppa tak dapat mendengarnya, mungkin Victoria eonnie dan Leeteuk oppa juga tak dapat mendengarnya”, Donghae tertegun. Sebenarnya seberapa kecil volume suaranya hingga Kyuhyun dan Yuri sampai tak mendengar. Apalagi Victoria dan Leeteuk yang duduk paling dekat dengannya. Donghae menatap Victoria dan Leeteuk secara bergantian, seperti meminta jawaban. Dan jawabannya mereka mengangguk, merasa setuju dengan Yuri.

“tenang hyung, disini hanya ada kita. Tak akan ada yang mendengar”, ujar Sungmin mencoba menenangkan suasana yang tiba tiba berubah sunyi.

“ne oppa, jangan tertekan. Ini tak berat, kami ada disampingmu. Ini akan mudah”, timpal Victoria ikut menyemangati oppanya. Ia tahu Donghae sangat kalut dan bingung, turun langsung ke masalah tanpa bantuan siapapun memang berat. Namun Victoria tetap bersaha untuk mempertahankan oppanya dan selalu mendukung keputusan yang terbaik.

Donghae menganggukkan badannya sambil mengusap keringat yang tak tahu tiba tiba muncul dari atas kepalanya “nde Vic, gomawo”

“dan aku oppa?”

“ne, dan kau uri Yuri, gomawo saengi”

Yuri tersenyum puas saat Donghae menuruti kemaunnya. Sementara Kyuhyun hanya mendesis pelan merasa heran dengan kelakuan putri bungsu kerajaan itu “gadis aneh”

****

Yuri menatap yeoja yang duduk sendiri diujung sana. Ia hanya duduk sambil melamun dan tatapannya kosong. Yang Yuri perhatikan, yeoja itu sangat mirip dengannya. Ia tak mengenalnya, karena banyak sekali orang di balai Junghwa hari ini.

Seluruh anggota AV, Kyuhyun, Changmin, Kai dan Eunhyuk sudah membawa keluarga mereka ke istana. Karena kalau tidak, keluarga mereka lah santapan utama para voulter.

“Yuri-ah”, Kyuhyun menepuk pundak Yuri sejenak saat melihat gadis itu tengah menatap serius kesatu titik yang Kyuhyun tidak tahu apa. Sontak Yuri terperangah, ia menegakkan tubuhnya.

“eo? Kyuhyun oppa?”

“apa yang kau lihat? yeoja yang mirip denganmu itu ya?”

Yuri mengerjapkan matanya beberapa kali. Dari mana Kyuhyun tahu kalau ia sedang memperhatikan gadis itu “dia adik Changmin, dirumahnya ia terkenal karena memiliki wajah yang mirip denganmu”, ujar Kyuhyun memperjelas. Membuat Yuri mengangguk mengerti lalu kembali menatap gadis yang sedari tadi masih menunduk saja.

“kalau begitu, siapa namanya?”

“Shim Seohyun, ia pandai bermain panah. Kau kalah dengannya”

Yuri mendesis kesal lalu menggeleng gelengkan kepalanya. Bagaimana pun ia seorang putri, Kyuhyun seharusnya bersikap lebih sopan padanya. Sejurus kemudian, ia sudah berjalan menghampiri gadis itu. Tak mau ketinggalan, Kyuhyun pun mengikutinya dari belakang.

“anyeonghaseyo, Lee Yuri imnida” Yuri membungkukkan tubuhnya saat ia telah beraa tepat dihadapan gadis itu. Sontak gadis itu pun berdiri dan membalas senyuman Yuri walau terlihat sangat kaku. Ia membungkukkan tubuhnya lalu berganti memperkenalkan dirinya.

“anyeonghaseyo putri”, Shim Seohyun tersenyum canggung. Dan senyumannya itu tiba tiba luntur ketika melihat Kyuhyun berada dibelakang Yuri.

“Seohyun-ah, lama tak bertemu” Kyuhyun membungkukkan tubuhnya pada Seohyun. Gadis itu pun ikut membungkukkan badannya, namun senyumannya tak kembali. “baiklah Yuri, Seohyun. Aku akan menemui tamu yang lain, bersenang senang lah”

****

Sekelebat bayangan hitam melintas begitu saja melewati rumah penduduk malam ini. Sejak dikeluarkannya berita dari kerajaan kalau voulter telah kembali. Semua orang langsung mengamankan diri di dalam rumah. Setiap rumah juga diletakan 1 permata ungu yang dapat membuat voulter tak dapat menghipnotis atau mempengaruhi satupun orang yang berada didekatnya.

Myungsoo geram, malam ini ia harus mendapatkan satu mangsa untuk memperpanjang hidupnya dan kaum voulter lainnya. Sayangnya, tak seorang pun melintas dihadapannya. Kalau ia tak dapat mangsa hari ini, energi nya dan seluruh kaum voulter  lainnya akan hilang sampai minggu berikutnya, Karena hal itu ia harus mendapatkan satu, satu saja.

Myungsoo menajamkan matanya. “Howon?”

Lee Hoya langsung berdiri tepat dihadapannya. Membuat Myungsoo terkejut dan terpaksa mundur beberapa langkah “kau, kalau satu langkah denganku. Namaku Hoya! bukan Howon!” Myungsoo terkekeh kecil menatap tingkah temannya itu, Bagaimanapun ia sangat senang ketika memanggil nama temannya dengan Howon, bukan Hoya.

“baiklah, aku memang kalah. Bagaimana? apa keadaan Hangeng hyung sudah semakin baik?”

Hoya mengendikkan bahunya “pulang dan lihat sendiri, Tiffany noona juga mencarimu. Dan demi kau, aku harus berbohong padanya”

Myungsoo mendesis pendek “aku harus tetap berjaga diluar, biar bagaimana pun dendamku pada keluarga Cho belum tuntas. Dan Lee Yuri, mati saja kau!”

“yaa! kau gila? kau ingin membunuh Lee Yuri? dia harus tetap hidup agar kekuatanmu abadi”

“tidak, aku takkan membiarkannya hidup!”

****

Gelegar tawa yang mewarnai Jeonggwanheon itu seolah memberikan kesan cerah pada istana Deoksu sore itu. Burung burung camar yang beterbangan, serta seluruh anggota AV termasuk beberapa anggota kerajaan masih berlatih panah, guna mempersiapkan diri demi menyelamatkan negara dari para voulter. Tercatat 10 orang anggota AV yakni Yunho, Junsu, Jaejoong, Leeteuk, Sungmin, Yesung, Heechul, Sehun, Kris dan Jessica, dan 5 orang baru yaitu Shim Seohyun-adik Changmin, Kim Luhan-adik Jaejoong, Krystal Jung-adik Jessica, Kim Baekhyun-adik Yunho dan Park Minho-adik Jung soo. Mereka semua tengah berada di halaman untuk berlatih panah, bersama Kyuhyun sebagai pendamping mereka dan Victoria serta Donghae yang ikut andil dalam pasukan. Namun ingatkah pada putri malas dan lemot Lee Yuri? Bagaimana dengannya yang lebih memilih bermain dengan Changmin dan Kai di Jeonggwanheon?

“hahahahahaha, Lihat Kai, wajahmu sudah seperti badut saja!!” Yuri tertawa sambil memegangi perutnya yang terasa sangat sakit. Meliha wajah Kai yang habis karena terkena coretan bedak dari tangan Changmin dan Yuri karena ia selalu kalah bermain. Sementara wajah Yuri hanya terkena 5 coretan sedang Changmin sama sekali tak ada.

Changmin menyoretkan bedak ke 30 pada wajah Kai. Semakin membuat Yuri tak tahan hingga tawanya meledak.

“baiklah, noona awas saja jika aku berhasil memenangkan pertandingan yang terakhir, noona harus mengikuti kata-kata ku” Kai mempersiapkan dirinya sedemikian rupa setelah Changmin selesai menyoretkan bedak pada wajahnya. yuri memasang wajah remeh, seolah meremehkan keberanian Kai yang ia anggap tak ada gunanya.

“arrasseo, siapa takut?”

“kita mulai, batu gunting kertas!!” seru Changmin yang tak sabar menebak siapa pemenang di ronde ke 36 ini.

“Yaaa!!! aku berhasil!! Yuuhuuuu!!!” Kai meloncat loncat senang saat melihat hasilnya. Ia Gunting, sementara Yuri dan Changmin kertas. Sebuah kepuasaan tersediri baginya.

Yuri tak terima, ia berusaha mengulangi permainan tapi tak dienyahkan oleh Kai. Sebagai pemenang, ia menyoretkan bedak pada wajah Yuri dan Changmin. Lalu segera menyusun strategi apa yang harus ia berikan pada Yuri.

“noona, kau cium pipi Kyuhyun hyung”

Mata Yuri sontak membulat lebar “Mwo? itu disalahkan, aku tak mau melakukannya”

“tak boleh, noona sudah berjanji sebelumnya. Atau noona ingin aku menyuruh noona untuk memakai gaun malam dengan belahan dada?” Wajah Yuri berubah merah. Mencium Kyuhyun, itu hal yang tak mungkin dilakukan. Apalagi memakai gaun malam seperti itu, ia bisa dihukum raja dan ratu serta mempermalukan dirinya sendiri. Ia membenci pakaian pakaian seperti itu.

“oppa…” Yuri menggelayut manja dilengan Changmin. Membuat Changmin terkekeh kecil lalu melepas paksa tangan sang putri.

“lakukan saja Yul”

****

Yuri bersembunyi dibelakang tubuh Changmin dan Kai. Aksinya tadi benar benar membuat terkejut seluruh orang yang sedang berlatih panah di halaman. Termasuk Victoria yang langsung bertepuk tangan heboh sambil bersiul siul, belum lagi Yunho yang berusaha menutup mulutnya karena menahan tawa. Ia langsung berlari setelah itu, meninggalkan Kyuhyun yang diam sambil memegangi pipi nya.

“kalian puas? aku jadi bahan pembicaraan orang orang istana sekarang, bagaimana jika diluncurkan berita kalau aku mencium pria sesukanya” Yuri menggerutu. Masih di balik tubuh Changmin dan Kai yang gemetaran karena menahan tawa.

“maaf noona, salah sendiri noona menerima ajakanku” suara Kai tersengar aneh karena pengucapannya sambil tertawa. Yuri menjejak jejakkan kakinya kesal. Dan segera menyingkir dari 2 tubuh manusia yang sedang mentertawakannya. Karena emosi yang tak terkendali, ia tak sadar jika dihadapannya Kyuhyun tengah memperhatikannya. Dan akibatnya, dalam hitungan detik ia menabrak tubuh kekar Kyuhyun. Membuat terjatuh dan semakin malu dihadapan para orang orang istana.

Kyuhyun mengulurkan tangannya, berniat membantu Yuri. Mau tak mau pun Yuri menerima uluran tangan Kyuhyun, hitung hitung mengurangi rasa malunya. “maaf oppa, aku tak melihatmu” Yuri membungkukkan badannya cepat dan berlalu dari hadapan Kyuhyun. Ia masih malu jika harus berhadapan langsung dengan Kyuhyun setelah kejadian itu. Belum lagi, disana ada Kyuhyun, Donghae, Leeteuk, Yunho dan Krystal. Ia bisa menjadi kepiting rebus.

“Chamkamman!” Yuri mengumpat dalam hati ketika mendengar Kyuhyun mencoba menghentikannya. Dengan pelan, ia mencoba menoleh ke belakang. Ia takut, takut jika tiba tiba Kyuhyun bertanya yang tidak tidak padanya.

“Yuri, apa.. kau.. menyukaiku?”

Yuri membalikkan tubuhnya cepat lalu berlari begitu saja. Membuat Changmin dan Kai tak bisa menahan tawanya. Sontak Kyuhyun pun menatap keduanya tajam. Ia berfikir sejenak, dan kembali menatap keduanya. Membuat Changmin dan Kai terpaksa menghentikan tawanya. “ahh- ini pasti ulah kalian berdua!”

****

Deruan suara sepatu kuda menggema disepanjang jalan setapak di dekat hutan terlarang.  Jessica dan Victoria diperintahkan untuk memancing voulter untuk datang. Tak semudah itu mereka menyerahkan diri, mereka tengah memakai permata ungu yang diikat tali dan dikalungkan pada leher mereka. Dengan itu, nyawa mereka terjamin pasti selamat.

“eonnie-ya, apa kau sudah menemukan tanda-tanda kedatangannya?” Jessica turun dari kuda lalu mengamati tanah yang sedang dipijaknya. Bercak bercak darah merah dapat terlihat jelas disepanjang jalan menuju hutan terlarang. Ia paham, satu jiwa manusia berhasil dilumpuhkan oleh kaum voulter.

Victoria turun dari kuda, lalu mengambil salah satu anak panahnya. Menembak seseorang yang bersembunyi di balik pohon. “mereka, sedang memanfaatkan penduduk sekitar yang tidak memakai berlian, salah satunya ahjussi yang baru saja kutembak”

Jessica merasakan bulu kudunya tengah berdiri. Dan di saat itu juga, ia naik keatas pangkuan kuda hitamnya “eonnie, kita harus pergi. Disini tak aman, mereka bisa saja membunuhmu”

“dan kau.. ka, kita pergi”

Dalam hitungan detik, mereka tengah melajukan kuda mereka menuju kembali ke Istana. Mengirimkan berita tentang apa yang baru saja mereka dapat. Jessica menghentikan laju kudanya, sementara Victoria yang tak merasakan apapun tetap berjalan. Tak melihat jika Jessica tengah memberhentikan kudanya.

“itu.. bukankah itu Yuri?”

Jessica semakin mengernyit bingung ketika menangkap sosok Yuri yang memakai dress putih-sedang berjalan menuju hutan terlarang. Dan tanpa ia sadari, permata ungu nya telah terjatuh karena ikatnya yang tak rapat. Siapapun bersumpah, jika nyawa Jessica sedang dalam keadaan bahaya. Ia tak tahu, kalau Yuri adalah bayangan semu akal akalan voulter yang ingin mengambil jiwanya. Bukankah sudah diterangkan, jika voulter mampu bersimulasi menjadi manusia. Dan terjadilah, 1 nyawa manusia akan hilang demi menyejahterakan kaum voulter. Victoria pun tak tahu, kalau ice princess sedang dalam ujung hidupnya.

-Dark Place Part 2~Ice Princess Is Gone~